Ada seorang anak, sebutlah ia bernama Riko. Ia hanyalah seorang anak TK kecil, yang sedang besar sekali keingintahuannya. Namun teman teman di TK tempat ia bersekolah mengabarkan kepada para orangtuanya bahwa Riko adalah anak yang nakal, suka menyakiti teman temannya, suka mengoloh olok, dan suka mengejar teman temannya untuk dipukul. " Ah, tentu ini hanyalah "kenakalan" seorang anak kecil, yang tidak perlu terlalu dilebih lebihkan sebagaimana cerita anakku" Begitulah pikirku.
Namun hari demi hari anakku yang penuh semangat selalu mengabarkan tentang kenakana Riko di sekolah, dengan menerangkan detil siapa saja teman-temannya yang telah di sakiti Riko. Lusa si Azam di pukul, kemarin si Aisyah dicubit, tadi Umar dikejar-kejar lamaaa sekali.. sampai Umar lari ke kebun jati.
"Kena nggak ??" tanyaku.
"Nggak kena bi... lariku kan lebih kenceng dari Riko !!, sampai Riko kecapean ngejar aku.." Jawab anakku dengan semangatnya sambil memperagakan orang kecapean. Badannya dibungkukkan, tangannya diluruskan ke bawah dua duanya, dan tak lupa lidahnya dijulurkan sambil bersuara " Heh ... Heh... hehh..." seperti anak kecapean.
Karena penasaran dengan "kenakalan" Riko, ketika menjemput anakku di sekolahnya, aku sempatkan bertanya kepada Umar anakku
"mana si yang namaya Riko, Umar ??, abi jadi pingin tahu.."
Tanyaku sambil bergumam di hati : "tentu anakknya besar nih, lebih besar dari anakku. Kulitnya juga lebih gelap dari anakku" pkirku.
Anakku pun menarikku ke sekitar kelasnya sambil mencari-cari si Riko.
"Nah !! itu bi.... Riko masih di dalam kelas bersama Mualimah (bu guru) !! kata anakku.
Akupun mendekati pintu kelas, dan melongok melihat sosok "anak nakal" yang bernama Riko. Ternyata apa yang kubayangkan tentang dia, jauh panggang dari api. Riko anaknya kurus kecil, lebih kurus dan lebih kecil dari anakku. Kulitnyapun putih, sebagaimana kulit anakku. Tak tampak sama sekali bodi "nakal" pada dirinya.
Tiba-tiba kudengar Riko berbicara dengan penuh semangat kepada Mualimah,
"Bu guyu.. bu guyu..!!! tadi yiko beyi yoti styobeyi...!!!"
Hah ??? Gubrag !!! Aku tertawa terpingkal pingkal sambil berlalu meninggalkan "anak nakal" itu.
Ternyata Riko si "anak nakal" itu cuma seorang anak kecil kurus yang belum bisa bilang huruf 'r'.
Sampai di rumah aku bertanya kepada anakku
"umar... Riko itu cedal yak. Belum bisa bilang huruf 'rrr" gitu.....??"
Tetap dengan semangatnya annakku menjawab
"Iyyyaa bi..!! Kalo ngomong bu guru : bu guyu... bu guyuu...gitu !!"
"Kalo nyiapin di depan : Siaappp....gyakk !! lencang depaann, gyakk !! gitu.!"
Oooo...alah, aku jadi tersenyum simpul dan terpingkal pingkal dalam hati, membayangkan Riko si "anak nakal" sedang mengejar ngejar anakku di sekolah sambil teriak teriak.
" Umayyy ..!! Umayyyy...!!, jangan layi layi teyuussss... keyingetan niihhhh..!!!"
Hahaha... akupun tersenyum sendiri sambil bergumam : "tak ada anak yang nakal, yang ada hanya anak yang penuh semangat. Namun terkadang orang yang tidak memahami psikologi perkembangan anak menjuluki anak yang aktif sebagai anak yang nakal, persis seperti teman-teman Riko di TK kecil itu..."
Jadi ? Masihkah kita sebagai orang tua akan gampang memberi label "NAKAL" kepada anak-anak di sekitar kita ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar