BANJARNEGARA--MICOM:
Sekitar 50 hektare
(ha) lebih lahan perkebunan di Desa Sidakangen dan Majatengah, Kecamatan
Kalibening, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak akibat diserang babi hutan. Lahan
yang hancur akibat binatang tersebut ditumbuhi aneka tanaman, di antaranya
singkong, jagung, pisang, dan teh.
Menurut Kepala Dusun Sidakangen, Desa Sidakangen, Ruhyanto, dari hasil pendataan yang dilakukan oleh desa, kerusakan lahan perkebunan milik warga mencapai 47 ha. "Itu data sementara. Kemungkinan masih akan bertambah, karena serangan babi hutan masih terjadi," katanya, Jumat (20/4).
"Serangan babi hutan biasanya terjadi pada malam hari, tetapi juga sudah ada yang menyerang pada siang hari. Penduduk tidak dapat berbuat banyak karena kawanan babi hutan terdiri dari 20 hingga 30 ekor," ujar Ruhyanto.
Warga Desa Majatengah, Kecamatan Kalibening, Sutarman, 46, menambahkan di desanya juga terjadi serangan babi hutan. "Babi hutan tersebut mencari makan di perkebunan milik warga. Kami tidak tahu apakah di hutan tidak ada makanan, sehingga kawanan babi hutan masuk ke perkebunan penduduk,"katanya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Banjarnegara turun tangan untuk mengatasi masalah itu. "Yang kami lakukan sekarang adalah menjaga lahan perkebunan siang dan malam. Tetapi warga kadang juga takut kalau babi datang dalam jumlah banyak. Sekarang kerusakan areal perkebunan telah mencapai tujuh hektare,"ujar Sutarman. (LD/OL-01
Menurut Kepala Dusun Sidakangen, Desa Sidakangen, Ruhyanto, dari hasil pendataan yang dilakukan oleh desa, kerusakan lahan perkebunan milik warga mencapai 47 ha. "Itu data sementara. Kemungkinan masih akan bertambah, karena serangan babi hutan masih terjadi," katanya, Jumat (20/4).
"Serangan babi hutan biasanya terjadi pada malam hari, tetapi juga sudah ada yang menyerang pada siang hari. Penduduk tidak dapat berbuat banyak karena kawanan babi hutan terdiri dari 20 hingga 30 ekor," ujar Ruhyanto.
Warga Desa Majatengah, Kecamatan Kalibening, Sutarman, 46, menambahkan di desanya juga terjadi serangan babi hutan. "Babi hutan tersebut mencari makan di perkebunan milik warga. Kami tidak tahu apakah di hutan tidak ada makanan, sehingga kawanan babi hutan masuk ke perkebunan penduduk,"katanya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Banjarnegara turun tangan untuk mengatasi masalah itu. "Yang kami lakukan sekarang adalah menjaga lahan perkebunan siang dan malam. Tetapi warga kadang juga takut kalau babi datang dalam jumlah banyak. Sekarang kerusakan areal perkebunan telah mencapai tujuh hektare,"ujar Sutarman. (LD/OL-01
Penulis : Liliek Dharmawan
Jumat, 20 April 2012 18:47 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar