Dengan
wajah bulat, mata besar yang bening, serta hidung dan mulut mungil, bayi dapat
memikat hati semua orang yang melihatnya. Namun semua hal yang membuat bayi
terlihat lucu dan menggemaskan itu akan hilang setelah sang anak menginjak usia
4 tahun 6 bulan.
Penelitian
oleh ahli psikologi dari Cina dan University of Toronto di Kanada menunjukkan
bayi kehilangan wajah lucunya pada usia 4,5 tahun. Fakta tersebut diperoleh
tiga ahli psikologi, Lu Zhu Luo, Hong Li, dan Kang Lee, setelah mendapat
masukan dari 60 orang sukarelawan dewasa.
Mereka
menyerahkan banyak sampel foto wajah bayi, mulai yang baru lahir hingga anak
usia 6 tahun 6 bulan, kepada para sukarelawan untuk dinilai. Penilaian
didasarkan pada dua hal: seberapa besar minat sukarelawan terhadap wajah pada
foto itu dan seberapa menarik wajah tersebut.
Jawaban
itu dipakai untuk memperkirakan pada umur berapa bayi kehilangan wajah
menggemaskan mereka. "Orang dewasa menilai anak yang lebih muda lebih
disukai dan menarik," kata Kang Lee dari Institute of Child Study,
University of Toronto, kepada Sciencedirect. "Setelah berusia 4 tahun 6
bulan, penilaian tersebut sudah tak berlaku."
Menurut
dia, wajah lucu bayi disebabkan oleh tulang tengkorak yang masih dalam tahap
pertumbuhan. Selama kurun waktu tersebut, struktur wajah bayi memperlihatkan
muka yang membulat, mata yang besar, dan kepala yang besar, sedangkan hidung
dan bibirnya kecil. Selama tahap pertumbuhan, wajah kanak-kanak yang
menggemaskan perlahan menghilang setelah ia mengnjak usia 4 tahun 6 bulan.
Hal
itu ada hubungannya dengan strategi survival manusia sebagai spesies.
Manusia cenderung tertarik pada fitur-fitur tersebut seperti wajah bulat, mata
besar, dan hidung serta mulut yang kecil, dan menganggapnya menggemaskan. Fitur
itu membuat manusia merasa lembut dan protektif, sehingga meningkatkan peluang
bayi itu untuk selamat. TIME | ANTON WILLIAM
Ilmu_dan_Teknologi
Rabu, 04 April 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar