Pesona Serayu

Pesona Serayu
Berawal dari Banjarnegara, sungai Serayu membelah 4 kabupaten mengalir ke Samudera Indonesia.

15 Juni 2012

USMAN JUNAIDI ( Ijun ) Penyandang Tunanetra Yang Mahir Bermain Bola


Melihat Kemahiran Penyandang Tunanetra Mengolah Bola 

Para penyandang tunanetra Semarang saat bermain sepak bola (angling ap/detikcom) Semarang Dengan segala keterbatasannya, Usman Junaedi, penyandang tunanetra asal Banjarnegara tampak cukup lihai mengolah bola. Ia mampu menggiring si kulit bundar dan bahkan menjebol gawang lawan.

Sejak kecil, pria berusia 35 tahun tersebut memang menyukai sepak bola. Ia sudah terbiasa melatih insting dan pendengarannya saat bermain bola dengan teman-temannya yang memiliki fisik normal.

"Saat kenetraan saya masih sedikit, saya sudah suka sepak bola. Biasanya main sama teman-teman dan mereka memaklumi saya," kata Usman usai menjalani pertandingan bola melawan tim dari Purworejo di ajang Turnamen Sepak Bola Tunanetra Se-Pertuni (Persatuan Tunanetra Indonesia) Jawa Tengah di lapangan Balai Pelatihan Pendidikan Kejuruan (BP Dikjur), Jalan Brotojoyo nomor 1 , Semarang, Kamis (14/6/2012).

Selama pertandingan, Usman hanya bisa mengandalkan pendengaran dari suara bola yang diisi gotri dan suara drum yang dibunyikan di belakang gawang lawan. Dalam indera pengelihatannya, sebuah benda hanya terlihat sebagai bayangan hitam sedangkan jika ada sedikit cahaya yang masuk ke mata, maka Usman akan merasa sangat silau oleh karena itu sepanjang pertandingan ia terus mengenakan kacamata hitam. Meski demikian ia berhasil menjebol gawang lawan.

"Sensasi bisa ngegolin hanya dengan feeling dan suara kentongan. Waktu nendang juga bolanya tidak jelas ada di mana," ungkapnya.

Pertandingan berlangsung seru karena para pelatih harus memberi komando kepada para pemain yang terlihat bersemangat mengejar bola dengan mengandalkan suara. Tabrakan antar pemain pun kerap terjadi, meski demikian beberapa pemain termasuk Usman mampu menggiring bola dan menendang ke sasaran seolah ia tidak memiliki kekurangan fisik.

Sementara itu ketua panitia turnamen, Indra Kurniawan dari Pertuni mengatakan pihaknya menyelenggarakan pertandingan dengan lingkup kabupaten/kota se-Jateng, namun hingga turnamen digelar baru 9 kabupaten/kota yang mendaftar.

"Yang ikut kali ini Kudus, Semarang, Salatiga, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Magelang, Purworejo, dan Brebes," terang Indra.

"Harapannya paling tidak persaudaraan semakin erat dan bisa memiliki jiwa sportivitas," imbuhnya.

Untuk pertandingan sepak bola khusus tunanetra, panitia menyiapkan lapangan seluas 20x30 meter dan ukuran gawang 2x2 meter. Perlengkapan lainnya adalah bola berisi gotri agar bisa diikuti dengan pendengaran dan kentongan atau drum untuk menandakan letak gawang.

"Untuk anggota tim ada enam orang terdiri dari tiga penderita tunanetra total, dan tiga lainnya low vision," kata Indra.

Melihat semangat penyandang tunanetra saat mengikuti turnamen, Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi Jawa Tengah, Budi Santoso mengatakan pihaknya akan membuat aturan baku untuk olah raga sepak bola khusus penyandang tunanetra.

"Nanti akan disusun aturan baku terkait luasan lapangan dan aturan lainnya," katanya.

Aturan baku tersebut nantinya akan diajukan ke National Paralympic Committe (NPC) tingkat daerah hingga internasional dengan harapan bisa membawa sepak bola out door khusus tunanetra diselenggarakan pada tingkat dunia.

"Semoga ditingkatkan ke lebih tinggi yaitu Asean, Asia, bahkan Olimpiade untuk difabel," ungkap Budi.

Harapan itu pun ada di benak Usman dan rekan-rekannya sesama penyandang tunanetra. Ia bahkan mengaku siap jika harus mewakili Indonesia di ajang internasional.

"Bahkan jika FIFA mengadakan sepak bola khusus orang-orang seperti kami, maka kami siap mewakili Indonesia," kata Usman dengan semangat.

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Kamis, 14/06/2012 17:06 WIB

11 Juni 2012

INSPIRATIF : Mark Zuckenberg - Pendiri Facebook


Mark Elliot Zuckerberg lahir di kawasan bernama Dobbs Ferry, Westchester County, kota New York. Anak dari Edward dan Karen Zuckerberg. Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara dari orang tua pasangan dokter gigi - ­psikiater. Sejak kecil Zuckerberg suka mengu­tak-atik komputer, mencoba berbagai program komputer dan belajar membuatnya. Ayahnya sendiri membelikannya komputer sejak ia beru­sia delapan tahun. Saat di sekolah menengah Phillips Exeter Academy, ia dan rekannya, D'Angelo, membuat plug-in untuk MP3 player Winamp. Plug-in adalah program komputer yang bisa berinteraksi dengan aplikasi host seperti web browser atau email untuk keperluan tertentu.

Zuckerberg dan D'Angelo membuat plug-in untuk menghimpun kesukaan orang terhadap aneka jenis lagu dan kemudian membuat play­list-nya sesuai selera mereka. Mereka mengirimkan program itu ke berbagai perusahaan termasuk ke AOL (American Online) dan Microsoft. Pada tahun terakhimya di Phillips ia direkrut oleh Microsoft dan AOL untuk suatu proyek.

Saat melanjutkan sekolah ke perguruan ting­gi keduanya harus berpisah. D'Angelo masuk Caltech sedangkan Zuckerberg masuk Harvard. Di Harvard inilah Zuckerberg menemukan ide membuat buku direktori mahasiswa online karena universitasnya tak membagikan face book (buku mahasiswa yang memuat foto dan identitas mahasiswa di universitas itu) pada mahasiswa baru sebagai ajang pertemanan di antara mereka. Namun setiap kali ia menawarkan diri membuat direktori itu, Harvard menolaknya. "Mereka mengatakan punya alasan untuk tidak mengumpulkan informasi (mahasiswa) ini," ujar Zuckerberg kemudian. Meski ditolak ia selalu mencari cara untuk mewujudkannya. "Saya ingin menunjukkan kalau hal itu bisa dilakukan," lanjutnya soal kengototannya membuat direktori itu.

Proyek pertamanya adalah CourseMatch (www.coursematch.com) yang memungkinkan teman-teman sekelasnya berkomunikasi satu sama lain di website tersebut. Suatu malam di tahun kedua ia kuliah di Harvard, Zuckerberg menyabot data mahasiswa Harvard dan memasukkannya ke dalam website yang ia buat bernama Facemash. Sejumlah foto rekan mahasiswanya terpampang di situ. Tak lupa ia membubuhkan kalimat yang meminta pengun­jungnya menentukan mana dari foto-foto ini yang paling "hot". Pancingannya mengena. Dalam tempo empat jam sejak ia meluncurkan webiste itu tercatat 450 orang mengunjungi Facemash dan sebanyak 22.000 foto mereka buka. Pihak Harvard mengetahuinya dan sambungan internet pun diputus. Zuckerberg diperkarakan karena dianggap mencuri data. Anak muda berambut keriting ini pun meminta maaf kepada rekan-rekan yang fotonya masuk di Facemash. Tetapi ia tak menyesali tinda­kannya.

"Saya kira informasi seperti itu harus tersedia (online)," ujamya.

Alih-alih kapok ia malah membuat website baru dengan nama Facebook (www.thefacebook.com). Website ini ia luncurkan pada Februari 2004. Facebook merupakan penyempurnaan dari Facemash. Sasarannya tetap sebagai tempat pertemuan sesama mahasiswa Harvard. Dalam penjelasan di website-nya sekarang disebutkan bahwa Facebook adalah suatu alat sosial untuk membantu orang berko­munikasi lebih efisien dengan rekan, keluarga, atau rekan kerjanya. Facebook menawarkan navigasi yang mudah bagi para penggunanya. Setiap pemilik account punya ruang untuk memajang fotonya, teman-temannya, network, dan melakukan hal lainnya seperti bisa berkirim pesan dan lain sebagainya.

Banyaknya aplikasi yang bisa digunakan oleh anggotanya membuat Facebook digan­drungi banyak orang. Konon hingga saat ini sudah lebih dari 20.000 aplikasi dimasukkan ke dalam Facebook yang bisa digunakan para anggotanya. Setidaknya 140 aplikasi baru ditambahkan ke Facebook setiap harinya dan 95% pemilik account Facebook telah menggu­nakan minimal satu aplikasi.

Penyertaan banyak aplikasi ini membuat Facebook berbeda dengan website jejaring sosial terdahulu seperti MySpace. Lalu orang berbondong-bondong mengunjungi website­nya dan mendaftar jadi anggotanya. Dalam waktu dua minggu setelah diluncurkan, separuh mahasiswa Harvard sudah memiliki account di Facebook. Ternyata tak hanya mahasiswa Harvard yang tertarik, beberapa kampus di sekitar Harvard pun meminta dimasukkan dalam jejaring Facebook. Ini membuat Zuckerberg kewalahan. Ia lalu meminta bantuan dua temannya untuk ikut mengem­bangkan Facebook. Dalam tempo empat bulan Facebook sudah bisa menjaring 30 kampus. Hingga akhir 2004 jumlah pengguna Facebook sudah mencapai satu juta.

Pengguna Facebook terus meningkat. Malah ada sejumlah orang yang tak lagi jadi mahasiswa atau yang masih di sekolah ingin bergabung. Tingginya desakan ini membuat Zuckerberg dan kawan-kawan memutuskan Facebook membuka jaringan untuk para siswa sekolah menengah (di sini SMU) pada Sep­tember 2005. Tak lama kemudian mereka juga membuka jejaring para pekerja kantoran. Kesibukan yang luar biasa ini membuat Zuckerberg harus memutuskan keluar dari Harvard.

"Apa yang saya inginkan sudah ada di tangan. Saya tidak ingin punya ijazah kemudian bekerja. Menurut saya, pekerjaan hanyalah untuk orang-orang yang lemah," ujarnya pada Majalah Current.

Zuckerberg dan kawan-kawan kemudian mengembangkan Facebook lebih jauh lagi. Pada September 2006 Facebook membuka pendaftaran untuk jejaring umum dengan syarat memiliki email. Sejak itulah jumlah anggota.Facebook.melesat.

Saat ini jumlah anggota aktifnya mencapai 70 juta di seluruh dunia. Jejaring yang dihim­punnya mencapai enam juta jaringan (ke­lompok pertemanan) meliputi 55.000 jaringan berdasarkan demografi, pekerjaan, sekolah, kolegial, dan sebagainya. Setiap harinya ada 14 juta foto di-upload (dimasukkan ke Facebook). Dan dalam hal jumlah trafik pengakses Facebook menjadi website teraktif ke-6 di dunia dan menjadi website jejaring sosial kedua terbesar versi camScore.


Jual Saham Jadi Kaya

Jumlah anggota Facebook yang jutaan or­ang itu menjadi tambang emas yang meng­giurkan. Zuckerberg dan kawan-kawan pun menangkap peluang bisnis yang besar. Karena itu ketika jumlah user-nya melebihi satu juta mereka menggandeng Accel Part­ners, perusahaan modal ventura, untuk membiayai pengembangannya. Modal yang ditanamkan adalah US$ 12,7 juta. Ini adalah investasi kedua yang masuk ke Facebook setelah sebelumnya (Juni 2004) men­dapatkan dana dari pendiri PayPal sebesar US$ 500.000.

Pembenahan pertama dengan tambahan modal itu adalah dengan meng­ganti domain-nya dari www. thefacebook. corn menjadi www.facebook.com pada Agustus 2005. Setelah itu jangkauan keanggotaannya diperluas menjadi internasional. Hingga Desember 2005 jumlah anggotanya sudah mencapai 5,5 juta.

Meski jumlah user-nya meningkat tajam pada tahun 2005 disebutkan Facebook menga­lami kerugian sampai US$ 3,63 juta. Facebook kemudian mendapatkan dana sebesar US$ 25 juta dari Greylock Partners dan Meritech Capi­tal Partners. Dana itu digunakan untuk meluncurkan versi mobile-nya.

Pada September 2007 Microsoft melakukan pendekatan dan menawarinya membeli 5% saham senilai sekitar US$ 300 juta hingga US$ 500 juta. Jika nilai itu disetujui maka nilai kapitalisasi Facebook sudah mencapai US$ 6 miliar hingga US$ 10 miliar atau sekitar Rp 54 triliun hingga Rp 90 triliun. Namun Microsoft akhirnya mengumumkan hanya membeli 1,6% saham Facebook dengan nilai US$ 240 juta pada Oktober 2007. Transaksi ini menunjukkan nilai kapitalisasi Facebook ternyata lebih tinggi yaitu sekitar US$ 15 miliar (sekitar US$ 135 triliun).
 

Setelah itu sejumlah tawaran mengepung Facebook. Li Ka-shing disebut-sebut ikut menginvestasinya sekitar US$ 60 juta pada November 2007. Lalu ada berita yang menyebutkan Viacom, Yahoo, Google, dan sebagainya pun ikut menawar untuk membeli Facebook. Sejauh ini Zackerberg me­ngatakan Facebook tak akan dijual.
 
Melesatnya bisnis Facebook membuat Zackerberg menampuk kekayaan yang luar biasa. Majalah Forbes menyebutkan kekayaan Zackerberg sendiri mencapai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 13,5 triliun. Jangankan untuk anak seusia Zackerberg, untuk orang dewasa pun harta sebanyak itu tentu jumlah yang luar biasa besar. Maka wajar jika majalah itu menobatkannya sebagai The Youngest `Self-made' Billionaire on the Planet.

Prestasi yang diraih Zackerberg tak benar­-benar mulus. Sejumlah perkara ia dapatkan sehubungan dengan Facebook. Termasuk dari rekannya di Harvard yang menyebutkan rancangan Facebook sebenarnya tiruan dari ConnectU. Namun Zackerberg tetap bergeming bahwa Facebook merupakan hasil karyanya. Meskipun ConnectU kalah dalam persidangan pertama, perusahaan ini mendaftarkan gugatan baru pada Maret 2008.

Kontroversi juga datang dari negara-negara seperti Myanmar, Bhutan, Syria, Arab Saudi, Iran dan sebagainya yang menyebutkan kalau Facebook mempromosikan serangan terhadap otoritas pemerintahannya sehingga akses terhadap Facebook di negara tersebut ditutup.

Di tengah sejumlah kontroversi itu, nama Facebook dan Mark Zackerberg tetap digan­drungi banyak orang. Zackerberg sendiri di tengah kepopuleran namanya dan jumlah kekayaan yang dimilikinya, ia tetap sederhana. Ia masih tinggal di apartemen sewaan dan di kamarnya hanya tersedia sebuah meja dan kursi. Kasurnya diletakkan di lantai. Kala datang ke kantornya di Palo Alto, Zackerberg kerap berjalan kaki atau mengendarai sepeda. Tak tampak sebagai miliuner (dalam US$ dol­lar, tentunya) atau triliuner (dalam rupiah).

Forbes mencatatnya sebagai milyarder termuda, atas usaha sendiri dan bukan karena warisan, yang pernah tercatat dalam sejarah. Kekayaannya ditaksir sekitar satu setengah miliar dolar Amerika.

Awal tahun 2009 Mark Zuckerberg mendapat penghargaan Young Global Leaders.

Usia Mark Zuckerberg baru 24 tahun, tetapi ia bisa menghasilkan 1,5 miliar dollar AS. Keberhasilan pria pendiri Facebook, salah satu situs jejaring sosial ternama di dunia, ini membuatnya nangkring dalam jajaran 400 orang terkaya di Amerika versi Forbes. Tidak hanya itu, dalam jajaran tersebut ia juga dinobatkan sebagai orang kaya yang paling muda.

Fakta - fakta tentang Facebook dan Mark Zuckerberg

-  Facebook punya lebih dari 150 juta pendaftar
-  Jumlah pengguna yang aktif lebih dari 20 juta
-  Separuh lebih pendaftar Facebook bukan orang kuliahan
-  Pengguna rata-rata memiliki 100 teman
-  Lebih dari 3 juta pengguna menjadi penggemar sesuatu
-  Jumlah foto yang di up-load lebih dari 800 juta perbulan
-  Lebih dari 5 juta video di up-load perbulan
-  Konten lain(link,cerita,blog,catatan,dll) yang si share lebih dari 20 juta perbulan
-  Lebih dari 2 juta even dibuat setiap bulan
-  Facebook sudah di terjemahkan ke dalam 15 bahasa ,Masih ada 60 bahasa lagi yang masih dalam   proses penerjemahan
-  Lebih dari 70 persen pengguna Facebook tinggal di luar Amerika
-  Saat ini,ada lebih dari 52 ribu aplikasi ontuk Facebook
-  Aplikasi baru bertambah 140 perhari
-  Sekitar 95 persen pengguna menggunakan satu aplikasi dalam Facebook


Referensi :

- http://agniluthfi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=95:mark- zuckerberg-pendiri-facebook&catid=51:biografi&Itemid=75
- http://www.theworldcare.com/renungan-harian/7-inspirasional/318-kisah-sukses-pendiri-facebook
- http://tonnickku.blogspot.com/2009/03/fakta-tentang-face.html
- http://www.facebook.com/topic.php?uid=51530135948&topic=8214

10 Juni 2012

INSPIRATIF : Akio Morita - Pendiri SONY


Akio Morita lahir pada tanggal 26 Januari 1921, di kota Nagoya, dari sebuah keluarga pembuat sake (bir khas jepang). Keluarga Morita telah menggeluti pembuatan bir sake selama hampir 400 tahun di kota Tokoname, dekat Nagoya. Di bawah asuhan ketat ayahnya, Kyuzaemon, Akio sedang dipersiapkan untuk menjadi pewaris bisnis keluarga. Sebagai mahasiswa, Akio sering duduk pada rapat perusahaan dengan ayahnya dan ia akan membantu bisnis keluarga bahkan pada liburan sekolah.

Keluarga yang Morita pada masa itu telah mengenal gaya hidup ala budaya Barat, seperti mobil dan fonograf listrik. Setiap kali ia dibebaskan dari tugas-tugas rumah tangga, Akio muda menjadi asyik membongkar gramofon dan menyusunnya kembali.

Dari usia dini, Akio gemar mengutak-atik peralatan elektronik, dan matematika dan fisika adalah mata pelajaran kesukaannya selama SD dan SMP hari. Setelah lulus dari Sekolah Tinggi, ia memasuki Departemen Fisika di Osaka Imperial University.

Selama waktu itu, Jepang berada di tengah-tengah Perang Pasifik. Pada tahun 1944, Akio, yang telah menjadi letnan Angkatan Laut setelah lulus dari universitas tahun itu, bertemu dengan Masaru Ibuka dalam Angkatan Laut Wartime Research Committee.

Ketika ia kembali ke rumah keluarga di Nagoya setelah perang, Morita diundang untuk bergabung dengan fakultas Tokyo Institute of Technology oleh salah satu profesor. Morita mengemasi barang-barangnya dan bersiap-siap berangkat ke Tokyo, ketika sebuah artikel tentang laboratorium penelitian didirikan oleh Ibuka muncul di sebuah kolom surat kabar Asahi disebut, "Blue Pensil." Dengan berakhirnya perang, Ibuka telah mendirikan Institut Penelitian Telekomunikasi Tokyo untuk memulai sebuah awal yang baru. Setelah membaca artikel ini, Morita mengunjungi Ibuka di Tokyo dan mereka memutuskan untuk mendirikan sebuah perusahaan baru bersama-sama.

Pada tanggal 7 Mei 1946, Ibuka dan Morita mendirikan Tokyo Tsushin Kogyo KK (Tokyo Telecommunications Engineering Corporation) dengan sekitar 20 karyawan dan modal awal 190.000 ¥. Pada waktu itu, Ibuka telah berumur 38 tahun dan Morita 25 tahun.

Selama kemitraan mereka yang panjang, mengabdikan Ibuka teknologi energi untuk penelitian dan pengembangan produk, sementara Morita berperan penting dalam memimpin Sony dalam bidang pemasaran, globalisasi, keuangan dan sumber daya manusia. Morita juga mempelopori Sony masuk ke dalam bisnis perangkat lunak, dan ia memberikan kontribusi kepada keseluruhan manajemen perusahaan.

Dorongan perusahaan untuk mengembangkan usahanya secara global terlihat dalam keputusan untuk mengubah nama perusahaan ke Sony pada tahun 1958, suatu keputusan yang tidak diterima dengan baik baik di dalam atau di luar perusahaan karena Tsushin Tokyo Kogyo sudah dikenal secara luas. Untuk mengatasi pandangan seperti itu, Morita menekankan itu perlu untuk mengubah nama perusahaan untuk sesuatu yang lebih mudah untuk diucapkan dan diingat, agar perusahaan untuk tumbuh dan meningkatkan kehadiran global. Selain itu, Morita perusahaan beralasan bahwa suatu hari nanti bisa berkembang menjadi produk selain elektronik dan nama Tsushin Tokyo Kogyo akan tidak lagi sesuai. Oleh karena itu, ia mengubah namanya menjadi Sony Corporation dan memutuskan untuk menulis 'Sony' dalam katakana alfabet (alfabet Jepang yang biasanya digunakan untuk menulis nama-nama asing), sesuatu yang tidak pernah terdengar pada saat itu.

Pada tahun 1960, Sony Corporation of America didirikan di Amerika Serikat. Morita memutuskan untuk pindah ke AS bersama keluarganya dan memimpin dalam menciptakan saluran penjualan baru untuk perusahaan. Dia percaya bahwa Sony harus mengembangkan saluran penjualan langsung sendiri, bukan mengandalkan dealer lokal.

Banyak produk yang telah diluncurkan sepanjang sejarah Sony dapat dikreditkan untuk Morita kreativitas dan ide-ide inovatif. Ide-idenya melahirkan benar-benar baru gaya hidup dan budaya, dan ini terbukti dari produk-produk tersebut sebagai Walkman dan perekam kaset video.

Morita juga menunjukkan kemampuannya untuk melepaskan diri dari pemikiran konvensional di bidang keuangan, ketika Sony mengeluarkan American Depositary Receipts di Amerika Serikat pada 1961. Ini adalah pertama kalinya bahwa sebuah perusahaan Jepang telah menawarkan saham di New York Stock Exchange, dan ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan modal tidak hanya di Jepang. Sony membuka jalan bagi perusahaan-perusahaan Jepang untuk meningkatkan modal asing, pada saat praktik umum manajemen Jepang adalah untuk meminjam dana dari bank.

Dalam bidang sumber daya manusia, Morita menulis buku berjudul Never Mind Sekolah Records pada 1966 dan menekankan bahwa catatan sekolah tidak penting dalam melaksanakan pekerjaan. Morita sudut pandang, yang pertama kali diketahui lebih dari 30 tahun yang lalu, adalah hari ini diikuti oleh banyak perusahaan di Jepang.

Seperti mengubah nama Tsushin Tokyo Kogyo ke Sony menunjukkan, Morita sangat ingin diversifikasi operasi Sony di luar bisnis elektronik. Pada tahun 1968, perusahaan memasuki bisnis software musik di Jepang dengan mendirikan CBS / Sony Group Inc bersama-sama dengan CBS, Inc dari US Kemudian pada tahun 1979, Sony memasuki bisnis keuangan di Jepang dengan pendirian Sony Prudential Life Insurance Co Ltd, sebuah 50-50 joint venture dengan The Prudential Life Insurance Co of America. Selanjutnya, Sony diperoleh CBS Records Inc, kelompok catatan CBS pada tahun 1988. Tahun berikutnya, Sony mengakuisisi Columbia Pictures Entertainment, Inc, yang memungkinkan perusahaan untuk menjadi perusahaan hiburan yang komprehensif yang memiliki perangkat lunak berkualitas baik konten dan kekayaan hardware.

Selain mengelola Sony, Morita aktif dalam membangun jembatan budaya antara Jepang dan di luar negeri sebagai Wakil Ketua Keidanren (Jepang Federasi Organisasi Ekonomi) dan sebagai anggota dari Jepang-AS Hubungan Ekonomi Group, lebih dikenal sebagai "Wise Men's Group . La berperan dalam berusaha untuk mengurangi friksi perdagangan antara Jepang dan Amerika Serikat, dan melalui publikasi karya sastra tersebut sebagai Made in Japan, ia menjadi, "salah satu yang paling terkenal di Amerika Serikat jepang"

penghargaan Morita yang pertama diberikan Jepang Albert Medal dari Kerajaan Inggris's Royal Society of Arts pada tahun 1982. Pada 1984, ia menerima Ordo Nasional Legiun Kehormatan (Ordre National de la Légion d'Honneur), yang tertinggi dan paling bergengsi di Prancis, dan pada tahun 1991, ia dianugerahi First Class Order of the Sacred Treasure dari HM yang Kaisar Jepang. Di samping itu, Morita menerima sejumlah penghargaan dari negara-negara seperti Austria, Belgia, Brasil, Jerman, Spanyol, Belanda, dan Amerika Serikat, yang menunjukkan sejauh mana pengakuan global-nya.

Morita memancarkan cahaya alami, dan kepribadiannya, yang ia sendiri digambarkan sebagai "ceria," dicintai oleh banyak orang. Dia punya banyak teman baik di Jepang dan di luar negeri, termasuk perorangan seperti Kiichi Miyazawa, mantan Perdana Menteri Jepang, Henry Kissinger, mantan Menteri Luar Negeri AS, dan orkestra konduktor seperti Zubin Mehta dan almarhum Herbert von Karajan.

Di terjemahkan oleh nurdyansa dari www.sony.com

4 Juni 2012

IPTEK - CT SCAN DUAL SOURCE

Perkembangan teknologi di bidang radiology dari hari ke hari mengalami kemajuan yang amat pesat, mulai dari dikembangkannya USG 4 dimensi, MRI, PET, SPECT, Computer Radiography (CR), Digital Radiografi (DR), serta CT Scan.

Khusus alat CT Scan, alat radiografi imaging tersebut telah mengalami metamorfosis yang sangat cepat. Mulai dari CT Scan generasi 1 sampai 4, CT Scan Spiral, CT Scan 2 Slice sampai dengan CT Scan 64 Slice & 128 slices yang paling canggih. Kini telah ditemukan keluarkan kembali CT Scan yang terbaru dari SIEMENS, yaitu , Siemens’ SOMATOM Definition Dual Source CT Scanner

Belum semua ne­gara memiliki Dual Source ini, sebutlah Australia, yang tidak memiliki satu pun. Se­dangkan Singapura baru mempunyai satu Dual Source.
Bagaimana dengan Indonesia ?
Untuk diketahui, kita harus bangga bahwa kini Indonesia juga telah memiliki CT Scan canggih tersebut. Di Indonesia baru ada 2 rumah sakit yang memiliki alat tersebut, yaitu RS Siloam Kebon Jeruk dan RS Siloam Karawaci.

Dijelaskan dr Nina I.S.H Supit, Sp. Rad, Radiology Manager, berbagai ma­cam keuntungan didapat dari Dual Source ini. Sehingga jika dibandingkan dengan alat scanning sebelumnya, Dual Source ini jauh lebih canggih.

Ketika Dual Source dipublikasikan pada tahun 2005, alat tersebut diyakini tidak hanya akan merubah penampilan dari CT Scan. Akan tetapi alan merubah masa depan ilmu pengobatan, tidak hanya akan mengatasi penghalang yang kritis dalam cardiac imaging, tetapi juga memperkenalkan keseluruhan cara yang baru dalam mengkarakteristikkan body tissue dengan menggunakan teknik Dual Energy.
Sejak awal sudah diyakini bahwa cardiac imaging akan sangat dipengaruhi oleh Dual Source CT. dengan temporal resolution yang hanya 83 milliseconds, Siemens’ SOMATOM Definition Dual Source CT Scanner dapat seolah olah membekukan gerakan dari jantung, bahkan pada kebanyakan pasien berat sekalipun.

“Dual Source CT telah mengatasi banyak rintangan yang kami peroleh dengan menggunakan CT Scan 64-Slices”, kata Dr Michael Gallagher, Kardiologi di RS William Beaumont, Royal Oak, Michigan.
“Kami mendapatkan artifact yang lebih sedikit, tidak tergantung dari laju jantung, tidk tergantung dari regularitas ritne jantung, dan secara keseluruhan, mendapatkan persentase yang lebih besar dalam mendiagnosa”.

CARA KERJA CT DUAL SOURCE
Ide dari CT Dual Source adalah sangat sederhana, hanya menggunakan dua sumber X-ray dan dua detector, dalam waktu yang bersamaan.
Sistem pertama yang menggunakan teknologi tersebut adalah Siemens’ SOMATOM Defenition . Alat tersebut dilengkapi dengan dua sumber X-ray dan dua detector yang baerotasi secara sinkron, serta secara simultan menangkap data gambaran dalam waktu setengah dari waktu yang dibutuhkan dengan mengunakan teknologi konvensional.

Keunggulan Dual Source CT terletak pada dua unit X-ray source serta dua unit detektor yang bekerja secara bersamaan. Pada single source scanner, satu irisan pencitraan dihasilkan setelah perputaran alat 180 derajat. Namun pada DSCT, dengan dua rantai penggambaran yang saling tegak lurus dapat dihasilkan informasi yang sama dalam putaran 90 derajat.
Hal tersebut menghasilkan resolusi temporal dua kali lipat, dua kali lebih cepat, tenaga dua kali lipat, serta menghasilkan dosis radiasi yang lebih kecil.

TIDAK MEMERLUKAN BETA BLOCKER
“ Image quality yang dihasilkan Dual Source CT sangat baik. Bahkan, walaupun tanpa menggunakan beta blocker hasilnya sama bagusnya dengan gambaran yang dihasilkan oleh CT 64 slice yang pasiennya menggunakan beta blocker”, kata Dr. Galagher

Kemampuan untuk mengeliminasi pemakaian beta blocker, telah memberikan efek yang besar dalam mendiagnosa penyakit nyeri dada akut (acut chest pain). Hal tersebut dapat memperbesar rentang pasien yang mmenuhi syarat untuk dilakukan Ct Cardiac, dapat mempersingkat waktu persiapan pasien baik di ruang emergensi ataupun di ruang CT Scan, mempercepat diagnosa, dan mengurangi biaya pengobatan.
"Tanpa harus memakai betablocker, bagian pembuluh darah, otot jantung dan gerakannya bisa dilihat melalui layar monitor dengan pencitraan tiga dimensi yang detil. Dalam 10 detik pemeriksaan, penyumbatan pada pembuluh atau pengapuran pun bisa terlihat. Radiasinya juga lebih rendah yakni berkurang sekitar 50 persen dibanding single source tercanggih (64-slice)," kata dr Nina I.S.H Supit, Sp. Rad, Radiology Manager RS Siloam.

Sebelum adanya Dual Source CT, 20% pasien tidak dapat dilakukan pemeriksaan CT Cardiac, dikarenakan kondisi pasien yang tidak memungkinkan untuk diberikan beta blocker untuk memperlambat denyut jantung menjadi 65 – 70 beat/second, denyut yang dibutuhkan untuk menghasilkan image quality yang bik dalam menggunakan CT Scan 64 slice.

Pasien yang tidak bisa diberikan beta blocker antara lain: pasien asma, disfungsi ventrikel kiri, dan pasien yang telah menggunakan cocain dalm waktu beberapa hari sebelum pemeriksaan. Dengan CT Scan Dual Source, pasien-pasien tersebut dapat dilakukan pemeriksaan CT Cardiac, karena tidak memerlukan beta blocker.

Kemampuan untuk menghilangkan pemekaian beta blocker pada protocol pemeriksaan CT Scan, tidak hanya merupakan keuntungan klinik. Hal tersebut juga dapat mempersingkat waktu diagnosa pasien mulai dari awal sampai seelsai, serta dapat menghemat waktu dan uang.

SCAN LEBIH BANYAK PASIEN
Kemampuan untuk mengunakan kombinasidari dua sumber X-Ray dengan total tenaga 160 kW memungkinkan CT Scan Dual Source untuk mengatasi atenuasi sof tissue di bagian dada. Di masa lalu, Kardiolog di William Beaumont tidak akan sanning patsien dengan Body Mass Index (BMI) lebih besar dari 39, bayangkan pasien dengan ting 5 kaki dan 11 inch dengan berat 280 pound, karena gambaran yang dihasilkan terlau banyak noise.
Kini, dengan menggunakan CT Scan Dual Source gambaran yang dihasilkan dari pasien obesitas akan didapat kan signal to noise ratio (STR) yang lebih baik.

DUAL ENERGY IMAGING MENGHASILKAN APLIKASI CT SCAN BARU
Kemampuan DSCT untuk mengoperasikan dua sumber X-Ray pada level energy berbeda secara simultan dapat membedakan material seperti lemak, soft tissue, dan contras agent berdasarkan perbedaan tiap-tiap kontras, bias membuka aplikasi klinis yang baru.
Salah satu kemampuan terpenting pada aplikasi dual energy adalah kemampuan untuk menghasilkan gambaran virtual noncontrast . Gambaran tersebut didapatkan dengan menggabungkan data dari pemakaian energy 80 kV dan 140 kV. Karena iodine mempunyai atenuasi maksimum pada energy rendah, pemakaian 80 kV dapat digunakan untuk mensubtraksi material kontras dari gambaran, menciptakan gambaran virtual non contrast, serta membandingkan gambaran sebelum dan sesudah untuk mempertegas area dari penambahan kontras.

Teknik tersebut mempunyai banyak kegunaan . contohnya : untuk memperlihatkan densitas liver sebelum pemasukkan kontras, untuk memperkiraan hyperdense kista gnjal, untuk membedakan antara benigna ,maligna, dan massa pada liver dan ginjal.
Teknik Dual energy ini juga dapat digunakan untuk menghilangkan gambaran tulang pada CT Angiografi.

Puspo Ikhwandoko
Referensi : Postradiografer

IPTEK - TELERADIOLOGI


TELERADIOLOGI

APLIKASI KOMPUTER DALAM BIDANG RADIOLOGI



Pendahuluan
Sejalan dengan perkembangan teknologi komputer yang semakin canggih, perkembangan teknologi dalam bidang radiologi khususnya yang berbasis komputer mengalami  kemajuan yang amat pesat. Aplikasi komputer dalam bidang radiologi saat ini tidak hanya terbatas dalam hal operasionalisasi peralatan yang berbasis komputerisasi saja, akan tetapi sudah sampai pula kepada sebuah sistem jaringan yang bisa menghubungkan antar komputer dalam satu tempat maupun dalam tempat berbeda yang saling berjauhan. Sistem jaringan ini mampu memberikan jasa yang dapat dimanfaatkan pada pelayanan radiologi dan sebagai teknologi baru dalam bidang kesehatan yang saat ini dikenal sebagai teleradiologi, yang merupakan bagian dari telemedisin. Telemedisin yaitu transmisi listrik dari suatu informasi medis seperti teks, suara, citra dari suatu lokasi ke lokasi lain yang melalui hubungan telekomunikasi (Handayani Tjandrasa; 2005). Dengan demikian definisi teleradiologi dapat diartikan sebagai proses mengirimkan gambar radiografi dari suatu tempat ke tempat lain secara digital melalui proses komputer (www.radiology.uiowa.edu/MoreRAD/Teleradiology).
  Pada tahun 1975 teleradiologi dilakukan untuk penghematan biaya karena lebih murah mengirim data jenis digital dibandingkan jenis konvensional yang berbentuk fisik film rontgen. Kemudian pada akhir tahun 1980an, teleradiologi modern mulai dikembangkan melalui pengenalan digital imaging medis seperti pada Computed Tomography, Computed Radiography dan Ultrasonography. Teknologi ini dikembangkan  karena kemudahan, kemurahan dan kecepatan mengirim data dalam jenis digital. (Kutipan dari E Briggs, S Thorndyke, M Berhend, J Ansermino dalam buku Computed Tomography).
Pada umumnya penerapan sistem teleradiologi dilakukan untuk memenuhi tuntutan pelayanan kesehatan yang membutuhkan kecepatan dan ketepatan diagnosa medis serta konsultasi yang cepat dan tepat. Dengan pemanfaatan teknologi ini, sistem teleradiologi mampu menangani atau mengeliminasi masalah waktu yang sering terjadi pada bidang diagnostik khususnya pada unit radiologi yang sedang gencar-gencarnya berbenah dalam sistem pelayanan radiologi. Sehingga dengan datangnya sistem teleradiologi di Indonesia menjadi langkah alternatif yang dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dan kedokteran masa depan serta dapat juga sebagai sarana pertemuan para dokter untuk melakukan diskusi atau konsultasi yang saling terhubung satu sama lain.

Pengertian Teleradiologi
Teleradiologi adalah pengiriman data suatu gambaran radiografi dari suatu tempat ke tempat lain secara elektronik melalui jaringan internet untuk mendapatkan hasil diagnosa dan dapat digunakan untuk konsultasi satu sama lain (ACR standard teleradiologi: http://www.acr.org).

Prinsip Dasar Teleradiologi
Karakteristik utama dari teknologi informasi adalah kemampuan untuk menangkap / menerima, mengelola, dan mentransfer informasi dari suatu lokasi ke lokasi lainnya melalui jaringan komunikasi (Handayani Tjandrasa; 2005).
                Teknologi merupakan salah satu komponen dalam sistem informasi kesehatan yang mempunyai kompleksitas teknologi yang tinggi. Implementasinya dapat dikaitkan dengan sistem informasi radiologi dan sistem informasi rumah sakit yang diharapkan mampu memberikan kualitas dari pelayanan pasien dan mendukung pekerjaan administratif sehingga memperbaiki efesiensi dan efektifitas rumah sakit.
Sistem teleradiologi merupakan element PACS (Picture Achiving and Communication in Medicine) yang terdiri dari akuisisi atau digitalisasi, penyimpanan atau pengarsipan, pengaksesan, manipulasi citra, dan transmisi. Fasilitas pencitraan data ini memerlukan jaringan kecepatan tinggi yang biasanya menggunakan media fiber optik agar cepat dalam prosesnya.

Tujuan Teleradiologi
Menurut American College of Radiology bahwa sistem teleradiologi bertujuan sebagai berikut :
a. Menyediakan jasa konsultasi dan interpretatife radiologi dengan waktu yang cepat dan singkat.
b. Menyediakan jasa konsultasi medis antar dokter dan pasien tanpa harus berada pada satu tempat.
c. Mengantarkan dengan cepat hasil diagnosa gambar radiografi dalam keadaan darurat dan tidak darurat.
d.Menyediakan layanan cepat antar dokter spesialis radiologi yang membutuhkan konsultasi dengan dokter
   spesialis radiologi lain.
e.Menambah wawasan dan kesempatan mengembangkan ilmu yang dimiliki radiografer dan dokter.
f. Merupakan salah satu pendukung dari layanan telemedisin lainnya.
 
Pengolahan Data Gambar Dijital Pada Sistem Teleradiologi
Pengolahan data gambar yang biasa digunakan untuk sistem teleradiologi sangat bervariasi, tergantung pada kegunaannya. Tetapi pada semua jenis pemeriksaan harus mampu memberikan standar kualitas gambar sesuai dengan keperluan klinis. Standar kualitas adalah merupakan suatu kesepakatan untuk mengimplementasikan teknologi yang dapat menjamin kemampuan pengolahan data. Menurut ACR (The American College of Radiology) indikator atau penilaian terhadap data gambar dijital harus sesuai dengan standar yang berlaku (www.radiology.uiowa.edu/MoreRAD/Teleradiology/Tele.html). Standar kualitas yang digunakan adalah sebagai berikut :

A. Resolusi Data Gambar Dijital
Resolusi adalah kemampuan dari suatu sistem pencitraan untuk membedakan antar objek. Resolusi yang digunakan pada dijital radiologi merupakan penilaian terhadap mutu data gambar dijital. Keseluruhan data gambaran yang diproduksi dari modalitas digital dan digitizer berupa ukuran matrix. Penggunaan matrix untuk setiap modalitas dijital radiologi minimal harus tersedia matrix 512 x 512 dengan ketebalan minimum 8-bit pixel (ACR standard teleradiology: http://www.acr.org). Matrix yang berukuran lebih besar akan menghasilkan gambaran resolusi yang lebih baik dan sebaliknya jika matrix yang berukuran kecil akan menghasilkan resolusi yang kurang baik. Sebagai contoh dalam ukuran matrix 512 x 512 atau 1024 x 1024 (Stewart C. Bushong; 2000).
Matrix adalah susunan jumlah baris dan kolom dari pixel yang ditampilkan pada gambar digital. Pixel adalah menyatakan volume terkecil dari jaringan tubuh yang merupakan sayatan silang dari beberapa arah. Voxel adalah yang menggambarkan area dari pixel sesuai dari ketebalan potongan. Ketika luas lapangan gambar diperbesar dan ukuran matrix tetap (konstan) maka ukuran pixel akan membesar dan resolusi berkurang.

B. Pengiriman Data Gambar Dijital
Pengiriman data gambar dijital dapat menggunakan LAN (Lokal Area Network) dan WAN (Wide Area Network). LAN adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung (Jaka Fahrial; 2003). LAN dalam sistem telerdiologi digunakan untuk pengiriman data gambar dijital di satu area lokal saja, sedangkan WAN adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di suatu jaringan yang luas, seperti internet (Jaka Fahrial; 2003). WAN dalam sistem teleradiologi digunakan untuk pengiriman data gambar dijital diluar area lokal. Jenis pengiriman yang digunakan tersebut merupakan jalur penghubung yang mengantarkan data gambar dijital antara terminal pengirim dengan terminal penerima.

C. Kompresi atau Pengurangan Kapasitas Data Gambar Dijital
Pengurangan kapasitas data gambar dijital dapat dilakukan sebagai prosedur operasional dan biasa digunakan untuk meningkatkan kecepatan dalam pengiriman dan mengurangi kapasitas penyimpanan pada sistem teleradiologi. Teknik pengurangan ini dilakukan dengan tanpa mengurangi informasi klinis yang penting pada gambaran radiografi. Besar persentase yang dilakukan untuk kompresi mempengaruhi resolusi yang dihasilkan. Semakin besar persentase kompresi yang dilakukan membuat resolusi gambar menjadi rusak/buruk.

D. Pengarsipan Data Gambar Dijital
Pengarsipan data gambar dijital yang dilakukan merupakan usaha untuk menghindari dari kecelakaan yang tidak disengaja atau yang disengaja. Kecelakaan yang tidak disengaja dapat berupa tindakan hara-huru, kebakaran, gempa bumi dan kebanjiran, sedangkan kecelakaan yang disengaja dapat berupa tindakan penghapusan data gambar dan pencurian/perampok. Pengarsipan ini dapat disimpan dalam bentuk piringan disk (Compact disk) dan dalam tempat penyimpanan data digital lainnya (Hardisk). Penyusunan tempat penyimpanan yang dilakukan tidak memerlukan tempat yang besar, melainkan menyediakan tempat khusus penyimpanan untuk piringan disk (compact disk) dan hardisk yang bentuknya lebih kecil dan jika pada hardisk dapat tersusun sesuai abjad nama pasien secara otomatis. Penyimpanan yang dilakukan tersebut untuk mempermudah kelangsungan penyimpan data pasien serta untuk proses pembelajaran dimasa mendatang. Penyimpanan dalam bentuk piringan disk (Compact disk) dan hardisk ini dapat bertahan lebih lama.


E. Pemanggilan Ulang Data Gambar Dijital Yang Telah Tersimpan
Bermula dari tempat penyimpanan dan susunan penyimpanan yang rapi membuat pencarian ulang data gambar dijital menjadi lebih mudah dicari. Pada penyimpan dalam hardisk dengan sangat cepat dilakukan pencarian data gambar karena hardisk bekerja secara otomatis setelah diperintahkan oleh komputer. Dengan jenis penyimpanan yang diterapkan menunjukan penggunaan tempat simpan dalam dijital lebih mudah dilakukan dengan cara pengetikan subtitle atau sebagian kata kunci saja untuk mendapatkan data gambar dijital yang diinginkan.

F. Infrastruktur Komunikasi
Jenis jaringan yang diterapkan dapat melalui LAN dan WAN. Pada penggunaan LAN digunakan untuk komunikasi antar ruang dan dalam satu gedung atau tempat, sedangkan WAN digunakan untuk komunikasi dengan daerah luar yang terhubung dengan internet. Dalam pengiriman ke luar tempat (WAN) dengan bantuan komputer, biasanya komputer tersebut dinamakan PACS (Picture Achiving and Communication in Medicine), sebelumnya komputer server mengirim data gambar dijital pasien ke komputer PACS. Dengan bantuan komputer PACS, data gambar dijital dapat dikirim (download) dan menerima data gambar dijital dari luar (upload).

G. Kemampuan Operasional
Kemampuan operasional merupakan upaya peningkatan yang dilakukan guna meningkatkan mutu sumber daya manusia tentang sistem teleradiologi ini. Peningkatan sumber daya manusia yang dilakukan adalah untuk memiliki keahlian dan keterampilan yang mahir dalam pengoperasian komputer sistem teleradiologi. Keahlian dan keterampilan yang mahir dapat mempercepat proses komunikasi pada sistem teleradiologi sehingga tidak terjadinya suatu kesalahan data dan kerusakan data gambar dijital.
Peningkatan sumber daya manusia ini dapat dilakukan dengan mengikuti training atau pelatihan yang dapat meningkatakan pengolahan data gambar dijital. Peningkatan ini juga dapat dilakukan evaluasi dan kualifikasi pada tenaga kerja dengan persyaratan yang ditentukan. Ketentuan umum yang harus dimiliki adalah dapat mengoperasikan komputer dengan lancar serta mengerti tentang radiografi.

H. Kebutuhan Data Gambar Dijital
Kebutuhan data gambar merupakan salah satu permintaan dokter radiologi untuk dilakukan pengolahan data berikutnya. Untuk pengiriman data gambar dijital yang dimanfaatkan oleh radiolog dapat dilakukan pengiriman gambar dengan merubah ektensi DICOM menjadi JPG. Pengiriman dilakukan setelah komunikasi antar radiografer dengan dokter telah dilakukan sehingga data yang dikirim dapat digunakan oleh dokter radiologi. Rumah sakit dapat melakukan pengiriman data gambar dijital saja atau melakukan pengiriman video. Apabila pengiriman hanya gambar dijital saja, maka format dalam bentuk video (fluoroscopy digital, dsb) dapat disimpan dalam compact disk. Begitu juga untuk pasien yang ingin melakukan pemeriksaan medis lanjut ke rumah sakit lain, data gambar dijitalnya dapat dilakukan dengan penyimpanan data ke dalam compact disk.
Dalam penerapan di rumah sakit teteradilogi mengunakan suatu rangkaian pengirim, penghubung dan penerima. Rangkaian penerima dapat berupa mobile (bergerak) sehingga dapat dijangkau dan dilakukan jawaban radiografi oleh radiolog dimana saja (any where) dan kapan saja (any time) setelah pengiriman data gambar dijital dilakukan. Sedangkan untuk penggunaan pada pasien dapat dilakukan dengan bantuan komputer di rumah sakit yang dijadikan rujukan atau dapat dilakukan di rumah tetapi program gambar yang digunakan dapat menampilkan format data gambar ektensi DICOM.


Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Sistem Teleradiologi
Berdasarkan penerapan sistem teleradiologi yang dilakukan di rumah sakit dapat diketahui keuntungan dan kerugian yang diperoleh.
Keuntungan yang diperoleh dari sistem teleradiologi ini adalah :
a.       Dapat diakses atau dilakukan dari berbagai kalangan yang mempunyai jaringan dengan sistem teleradiologi.
b.    Resource Sharing, yaitu dapat menggunakan sumberdaya yang ada secara bersama-sama, hal ini terjadi karena penerapan sistem teleradiologi menggunakan sistem jaringan. Misal seorang pengguna yang berada 100 m jauhnya dari suatu sumber data, maka tidak perlu kesulitan dalam menggunakan dan mengevaluasi data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya..
c.   Reliabilitas tinggi, yaitu dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atau lebih dari 1 (satu) komputer yang terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak dan data hilang, maka salinan dimesin yang lain masih bisa digunakan.
d.   Meningkatkan kualitas pelayanan radiografi, pelayanan yang diberikan mempunyai kinerja yang lebih baik akan memberikan kesan atau citra suatu pelayanan diperusahaan tersebut dapat disanjung dan dipuji.

Sedangkan kerugian yang dapat diketahui adalah sebagai berikut :
a.      Jika alat komunikasi (LAN dan WAN) yang digunakan mengalami kerusakan alat maka pengiriman data tidak dapat dilakukan sama sekali.
b.     Kerusakan pada sistem teleradiologi yang terjadi dapat mengeluarkan biaya operasional menjadi lebih mahal.
c.    Harus ditangani oleh tenaga kerja yang mahir dalam sistem teleradiologi, agar kesalahan yang terjadi dapat dikurangi.
d.   Keamanan dunia maya (internet) sangat rawan dan sangat sulit dideteksi oleh sistem security yang dimiliki oleh institusi, sehingga sangat berbahaya jika terjadi pencurian atau kerusakan lain dalam dunia maya sangat sulit untuk dilakukan pelacakan.

Saran
Apabila sebuah rumah sakit mau memanfaatkan teleradiologi dalam pelayanan unit radiologinya, hal-hal berikut patut menjadi pertimbangan dalam pengoperasiannya :
a.    Disarankan pembangunan jaringan komunikasi sistem teleradiologi yang terbentuk mampu menyediakan jasa komunikasi yang aktif agar terjadi interaksi yang bagus dan menjadi sistem jaringan yang efektif.
b.     Disarankan untuk membuat sistem teleradiologi dilengkapi dengan sistem pengamanan yang canggih dalam segi proteksi data.
c.     Disarankan agar sarana sistem teleradiologi dikembangkan dan difasilitaskan disetiap rumah sakit yang ada di Indonesia secara bertahap.
d.     Disarankan setiap petugas yang menangani sistem teleradiologi harus dilakukan pengetesan dan pengujian kemampuan SDM sistem teleradiologi secara berkala agar dapat mengikuti perkembangan teknologi terkini.

TUGAS
Komputer Radiologi 
Puspo Ikhwandoko
 
Referensi
1.      Jurnal : Sistem Teleradiografi, Sugiarto. Postradiografer
3.       E Briggs, S Thorndyke, M Berhend, J Ansermino dalam buku Computed Tomography
4.       ACR standard teleradiologi: http://www.acr.org